LENGKONG_ Jum'at kliwon, 7 Februari 2025, warga Dusun Siteki, Desa Lengkong, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, melaksanakan tradisi tahunan yang penuh makna, yaitu "bersih makam" dan membersihkan lingkungan sekitar, yang dikenal dengan sebutan nyadran. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Syaban, menjelang bulan Ramadhan, dan menjadi momentum bagi warga untuk menyambut bulan suci dengan penuh kesucian dan kebersihan. Acara dimulai dengan gotong royong yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik muda maupun orang tua, untuk membersihkan makam umum di Dusun Siteki. Selain itu, warga juga membersihkan lingkungan sekitar, termasuk jalan-jalan desa dan area publik. Suasana kebersamaan begitu terasa, dengan semangat gotong royong yang kental, di mana setiap individu merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan keindahan dusunnya. Setelah kegiatan bersih makam dan lingkungan selesai, acara dilanjutkan dengan makan takir, yaitu nasi bungkus yang dibungkus daun pisang dan dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Tak ketinggalan, tumpeng juga disajikan sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan. Makan bersama ini menjadi wujud kebahagiaan dan keakraban antarwarga, yang mengeratkan tali silaturahmi. Menurut Kepala Dusun Siteki, Yus Dwiartono, kegiatan nyadran seperti ini merupakan tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu, yang dilaksanakan setiap tahun menjelang bulan Ramadhan. Selain sebagai sarana untuk membersihkan makam dan lingkungan, tradisi ini juga menjadi ajang untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan antarwarga. "Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan, sehingga tercipta rasa kekeluargaan yang kuat di antara kita," ujar Pak Kadus Yus. Acara ini memang bukan hanya sekadar membersihkan makam dan lingkungan, tetapi juga membawa makna spiritual yang dalam. Dengan melakukan tradisi nyadran, warga Dusun Siteki berharap dapat membersihkan hati dan pikiran, serta menyambut bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan dan kesucian. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan spiritual. Dengan adanya tradisi seperti ini, Dusun Siteki semakin dikenal sebagai desa yang menjaga nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan, serta selalu berusaha menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman untuk dihuni. Tradisi nyadran ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya yang tidak hanya memberikan manfaat bagi kebersihan fisik, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga dusun.